Nama
pesantren yang dijadikan objek penelitian yang ketiga
adalah “Pondok
Pesantren Al-Bukhori Raudlatul Ulum V Putra
Ganjaran
Gondanglegi Malang”.
Nama Pondok Pesantren “Al-Bukhori” ini diambil dari nama Abah
beliau yaitu KH. Bukhori Ismail, tujuannya: Agar santri-santrinya dapat
mengikuti jejak beliau khususnya dalam hal menjalankan agama dan dapat menjadi
pembawa hikmah bagi masyarakat di mana mereka berada. Nama pesantren tersebut
secara resmi dipakai pada tahun 1920 oleh KH. Bukhori.
Sedangkan nama Raudlatul Ulum diambil dari Sekolah Formal yang terletak di Desa
Ganjaran Gondanglegi Malang. Banyak sekali
yang mengatas namakan Raudlatul Ulum tujuan ini kerena pendiri Sekolah Formal
ini adalah tokoh-tokoh Ulama yang berada di Desa Ganjaran yang di dukung oleh
masyarakat setempat, agar Pondok Pesantren khususnya yang berada di Desa
Ganjaran Gondanglegi Malang tetap bersatu dalam menjalankan misi dari Sekolah
Formal tersebut, maka sejumlah pengasuh
mengatas namakan Pondok pesantrennya dengan nama Raudlatul Ulum.
Lokasi
pesantren ini secara geografis terletak di Desa Ganjaran,
Kecamatan Gondanglegi, Kabupaten Malang, tepatnya di depan Masjid As-Syafi’iyah Desa Ganjaran.
Sebenarnya Pondok Pesantren Al-Bukhori atau Raudlatul Ulum V Putra Ganjaran Gondanglegi Malang telah ada sejak tahun1920
yang didirikan oleh KH. Bukhori Ismail beserta istrinya Ny. Fatma, tetapi
beliau hanya mendirikan Pondok Pesantren Putra saja dan setelah diganti oleh
putra Bungsunya yaitu: “KH. Mujtaba Bukhori” barulah Pondok Pesantren Putra ini didirikan pada tahun 2001.[1]
Proses
berdirinya Pondok
Pesantren Al-Bukhori Raudlatul Ulum V Putra
Ganjaran
Gondanglegi Malang, bermula
ketika istri KH. Mujtaba Bukhori yaitu Ny. Surohah berada di dalemnya (rumah) sendirian,
beliau merasa kasihan melihat istrinya, maka beliau mempunyai inisiatif untuk
mencarikan teman istri tercintanya tersebut. Tetapi lambat laun ada beberapa
orang yang ingin menitipkan putrinya kepada beliau untuk di didiknya, dengan
pertimbangan yang cukup matang beliau mengizinkannya oleh sebab itulah KH.
Mujtaba Bukhori mendirikan Pondok Pesantren Al-Bukhori Raudlatul Ulum V Putra Ganjaran Gondanglegi Malang.
a. Visi Pondok
Pesantren
Visi adalah
gambaran masa depan yang diinginkan oleh pondok Pesantren, agar pesantren yang
bersangkutan dapat menjamin kelangsungan hidup dan berkembangannya. Dengan kata
lain visi harus tetap dalam koridor kebijakan Pendidikan Pesantren akan tetapi
harus sesuai dengan kebutuhan Santriwati dan masyarakat setempat. Berikut ini
adalah visi dari Pondok Pesantren Al-Bukhori Raudlatul
Ulum V Putra Ganjaran
Gondanglegi Malang antara lain:
a) Untuk membina
para santri agar
berkepribadian muslimah yang
sesuai dengan ajaran Islam
Ahlus-Sunnah Wal
Jama’ah,
b) Mencetak Santri
yang berahlakul karimah terhadap masyarakat dan Negara
c) Menciptakan
santri yang sholehah dan berbakti kepada kedua Orang Tua dan menjaga nama baik
Pondok Pesantren.[2]
b.
Misi Pondok Pesantren
Misi adalah tindakan untuk
mewujudkan/merealisasikan visi tersebut. Karena visi harus mengakomodasi semua
kelompok kepentingan yang terkait dengan sekolah, maka misi juga diartikan
sebagai tindakan untuk memenuhi kepentingan masing-masing kelompok yang terkait
dengan pesantren. Berikut ini adalah misi dari Pondok Pesantren Al-Bukhori
Raudlatul Ulum V Putra Ganjaran Gondanglegi Malang antara lain:
a)
Menumbuhkan penghayatan pengamalan terhadap ajaran agama
dan budi pekerti.
b)
Melaksanakan kegiatan belajar mengajar secara efektif
agar mencapai tujuan yang optimal
c)
Menerapkan disiplin kedalam kegiatan sehari-hari sehingga
tercipta suasana yang kondusif.
d) Mengembangkan
sumberdaya Santri melalui pendekatan keagamaan, keilmuan serta keterampilan
sebagai penunjang proggram Pondok Pesantren[3]